Skip to main content

Make Money, Grow, Eat, Write, Live In Balance, Repeat!

Hari ini, tanggal 3 Desember 2020, tepat 12 tahun sejak blog AriefMaulana.com online pertama kalinya, saya memutuskan untuk memulai semuanya lagi DARI AWAL! Move on dari masa lalu dan fokus ke masa depan. 

Semua berawal dari kesalahan sederhana, lupa bayar hosting web yang lama dan semua data lama (tulisan sejak tahun 2008) hilang tanpa jejak. But it's okay. Mungkin ini semacam kode dari semesta untuk memulai semuanya lagi, dari awal, dengan berbekal referensi, pengalaman, dan juga pemahaman baru.

"Make Money, Grow, Eat, Write, Live In Balance, Repeat!" Saya memilih judul itu sebagai postingan pertama, sebagai perwujudan prinsip produktivitas yang saya jalankan selama ini. Adapun detailnya, akan saya jabarkan sebagai di bawah.

MAKE MONEY

Menghasilkan duit adalah salah satu aktivitas yang saya sukai. Realistislah. Jaman sekarang kalau ngga ada duit ya repot juga. Jadi kalau ada yang bilang, "Uang tidak bisa memberikan kebahagiaan," rasanya pengen saya jitak deh. Lha kalau ada duit saja belum tentu bisa bahagia, apalagi ngga ada duit. Sudah banyak cerita juga, mereka yang kehidupannya bermasalah lantaran kekurangan duit. Percayalah, bingung ngabisin duit masih jauh lebih enak daripada bingung ngga punya duit.

Namun demikian, menghasilkan duit dalam dunia saja bukan juga berarti kerja keras mati-matian. Saya lebih suka prinsip kerja efektif dan efisien, sehingga bisa menghasilkan duit dengan usaha yang tidak terlalu njelimet. Simpel, ngga terlalu pusing mikir, namun punya kekuatan perlipatan dan percepatan menghasilkan duit yang oke punya. "Apa bisa?" Bisa, asal tahu caranya.

GROW

Bertumbuh. Bertumbuh di sini adalah bertumpuhnya kapasitas diri dan ruang pemahaman, serta ruang pengertian. Salah satu yang membuat saya mudah move on dari hilangnya semua tulisan lama adalah karena saya yang sekarang tentu sudah sangat jauh berbeda dengan saya yang dulu. Ada banyak proses bertumbuh yang saya jalani, praktekkan, dan nikmati hasilnya.

Ruang pemahaman pun sudah jauh berbeda. Apalagi setelah mengenyam berbagai ilmu pemberdayaan diri, tentu level pemahaman menjadi sangat berbeda dengan Arief Maulana versi yang dulu. Dan dengan ruang pemahaman yang baru ini pula, akhirnya ruang pengertian jadi ikut bertumbuh. Sehingga, jadi lebih santuy dalam menjalani hidup, punya berbagai sudut pandang dalam menyikapi sesuatunya, serta tidak mudah menghakimi.

EAT

Jika sebagian orang menggunakan aktivitas merokok sebagai salah satu cara untuk melancarkan aktivitas berpikir dan memacu kreativitas mereka, kalau saya rasanya makan adalah salah satunya. Jujur, aktivitas makan itu menyenangkan. Entah itu makanan utama (menu berat) ataupun makanan ringan (cemilan), selama perut ngga kekenyangan. Ini salah satunya juga yang membuat tubuh saya akhirnya ikutan grow.

Meski demikian, sekarang sudah agak terkontrol kok. Sejak punya goal untuk hidup lebih sehat dan mulai membangun kebiasaan berolahraga, makan pun mulai saya kontrol. Kontrolnya ya ngga harus njelimet juga. Sesederhana prinsip kalori masuk dan kalori keluar. Seperti kata salah satu guru saya, "Kalau hari ini makan banyak, maka pilihannya besok puasa atau besok bergerak lebih banyak." Simpel kan?

WRITE

Mungkin karena bawaan Generasi Millenial yang lebih dekat ke Gen-X kali ya, sehingga saya masih lebih nyaman menulis daripada harus action di depan kamera ala-ala Youtuber ketika berbagi. Namun beda cerita ketika membawakan online training, yang kadang-kadang perlu dibawakan secara live di depan kamera.

Aktivitas menulis, sudah saya mulai sejak kelahiran blog AriefMaulana.com tahun 2008 dulu. Bahkan sebelum official launching, saya sudah menulis di blog sebagai wadah untuk sharing pengetahuan pemberdayaan diri yang dulu saya pelajari di masa kuliah. 

Seiring dengan memudarnya pamor blog dan beralihnya masyarakat ke media sosial, maka aktivitas menulis pun jadi pindah ke medsos, khususnya di Facebook. Tidak hanya di Facebook, sejak Telegram mulai dikenal di Indonesia pun ikutan menulis di Channel Telegram ProsperityWayID. Sontak aktivitas menulis jadi semacam kegiatan yang saya gemari, meski entah kenapa untuk menulis buku, energi dan semangatnya belum ada.

Lantas kenapa sekarang balik lagi ke blog?

Saya punya pemikiran bahwa tulisan-tulisan saya di blog lama yang sekarang sudah tidak ada ini banyak membawa manfaat dan tidak terpengaruh dengan timbul tenggelamnya dinamika media sosial. Artinya ketika saya membutuhkan sebuah referensi dari hal yang pernah saya tulis, tinggal cantumkan link artikel di blog ini saja. Mencarinya tidak sesulit mencari di media sosial. Walaupun ada yang bilang bahwa menulis di sini tentu tingkat interaksi atau engangementnya tidak akan sebagus di media sosial. 

So, here I am, write again.

LIVE IN BALANCE

Terakhir, hidup seimbang. Belakangan saya memahami bahwa salah satu kunci bahagia dan damai dalam menjalani kehidupan adalah ketika kita menyeimbangkan segala sesuatunya. Setidaknya saya belajar ada 8 aspek yang perlu diseimbangkan, antara lain

  • keuangan,
  • keluarga,
  • bisnis & karir;
  • pertumbuhan pribadi;
  • hobi & rekreasi;
  • kesehatan,
  • sosial, dan
  • spiritual.

Jika semuanya bisa berjalan seimbang dan sama-sama baiknya, tentu sangat menyenangkan. Namun jika ada yang belum seimbang, nah di situlah tantangangannya. Bagaimana meningkatkan kualitas di berbagai aspek, sehingga semuanya bisa menjadi baik dan seimbang. Dalam hal ini, saya justru banyak belajar dari istri tercinta, Cibi Wiranegara.

Sebagai penutup, saya berharap ditengah berbagai aktivitas yang tengah digeluti hari ini, semoga bisa konsisten lagi menghasilkan tulisan sebagaimana tulisan di blog lama yang kini sudah hilang dan berganti dengan blog ini, walaupun domainnya masih sama, AriefMaulana.com. Tagline dan nama blognya saja saya ubah menjadi Arief Maulana's Story - Sebuah Catatan Perjalanan Hidup Arief Maulana. Tentunya dengan pengetahuan, pengalaman, dan pengetahuan yang baru. 

Mengutip Mas dan Mbak yang biasa melayani di SPBU, "Mulai dari nol lagi ya."

Your #1 Big Fan, 

Arief Maulana
Co-Founder Republik Ungu
Registered LOGOS Facilitator
Licensed Trainer of Covert Selling

Comments

  1. Mas Arief, saya kangen tulisan Anda yang dulu. Saya ingat dulu pernah dapat hadiah buku dari Anda lho.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Membangun Tim Dengan Performa Kerja Tinggi

 Jika diingat-ingat, rasanya lumayan sering saya mendapatkan curhatan tentang performa tim penjualan yang kurang yahud alias memble. Padahal, dari sisi jumlah tim mungkin bisa dibilang banyak yang direkrut. Namun, performa kerjanya kaya kurang greget, yang berujung pada hasil yang juga tidak optimal. Bicara tentang tim memang gampang-gampang susah. Gampang ngerekrutnya, susah membinanya, apalagi mencetaknya menjadi sosok yang performa kerjanya tinggi, baik dari sisi jumlah closing yang dihasilkan, pelayanan prima, hingga kapasitas diri untuk menjadi team leader berikutnya. Persoalan ini membawa saya untuk mencari jawabannya ke mana-mana. Mulai dari diskusi ke beberapa Team Leader, hingga mencari beberapa referensi bertema leadership & team work, baik dalam bentuk buku maupun workshop. Sehingga sampailah pada beberapa poin yang akan saya tuliskan di bawah ini. Langkah #1 : Miliki Peta Kompetensi Setiap profesi atau pun bisnis, pasti punya kompetensi atau keahlian yang dibutuhkan unt

Menikah, Buat Apa?

Dulu, di awal sebelum menikah, setiap kali ada pertanyaan apa tujuan menikah jawaban saya selalu standar, "Menyempurnakan agama." Jawaban khas orang kebanyakan, entah karena memang mengerti apa makna di balik jawaban itu atau hanya sekedar ikut-ikutan saja. Sama seperti saya, beberapa tahun yang lalu saat masih single dan belum menikah. Ketika sudah menikah, lain lagi jawabannya. Menikah adalah life time job alias pekerjaan seumur pernikahan. Ada upaya untuk menjaga segala sesuatunya tetap baik. Tidak hanya baik dari sisi suami namun juga baik bagi berdua. Bisa berkomunikasi dengan baik hingga saling mengerti satu sama lain saja bukan pekerjaan yang mudah. Belum lagi aspek-aspek lainnya. Oleh karenanya, perjalanan pernikahan saya dan Cibi yang sudah menggenapi usia 8 tahun, tepat hari ini, membawa saya berpikir ulang apa tujuan dari pernikahan itu. Kalau jawabannya seperti paragraf awal, ya tak ubahnya seperti halnya kalau ditanya apa tujuannya makan dan dijawab agar kenyang.

5 Tips Start Strong Di Tahun 2021

Jelang akhir tahun 2020, salah satu mentor sekaligus guru saya di LOGOS Global Academy, Coach Tjia Irawan, memposting sebuah quote yang cukup menggelitik di salah satu media sosialnya. Isi quotenya kurang lebih seperti di bawah ini. Bagaimana mungkin FINISH STRONG jika you STARTED WRONG & ACTION-nya ZONK? Sangat menggelitik bukan? Sungguh-sungguh sangat nampar. Dan rasanya ini salah satu sebab kenapa akhirnya resolusi akhir tahun hanya menjadi wacana dari tahun ke tahun. Keberhasilan dalam pencapaian pada beberapa aspek tahun 2020 tidak membuat saya berhenti mengevaluasi untuk menetapkan goal selanjutnya. Bedanya, jika tahun-tahun sebelumnya semua mengalir layaknya tanpa saya pahami konsep detailnya, maka tidak demikian di tahun ini. Mengenal LOGOS sangat membantu saya dalam memetakan dan mendesain goal yang akan dicapai di tahun 2021. Saya tidak akan menjabarkan apa dan bagaimananya di sini, jika Anda membutuhkan konsultasi profesional dengan LOGOS untuk mendesain GOAL dan ACTION