Minggu ini saya banyak mendapatkan insight dan pembelajaran tentang peran asumsi dan data (fakta) dalam sebuah pengambilan keputusan. Ini mengingatkan saya ketika mengikuti workshop Mind Technology Mastery for Business. Sedikit cerita, dalam workshop tersebut ada satu sesi yang cukup berkesan dan masih menancap di benak saya. Sesi tersebut adalah sesi berjalan di atas pecahan beling. Ya, para peserta satu persatu diminta berjalan di atas beling, tidak terkecuali saya. Rasanya kala itu jelas campur aduk. Apalagi itu pertama kalinya saya melakukan hal tersebut. Pergolakan batin tentu ada. Di satu sisi, kok ya agak menakutkan, apalagi belum pernah. Di sisi lain, kalau ngga dicoba, ngga akan pernah tahu. Sebelum sesi injak beling tersebut, ada beberapa hal yang dilakukan oleh Master Trainernya, yaitu Bang Jendral Nasution. Pertama, Bang Jendral memaparkan beberapa data, yang mana merupakan fakta real, bukan asumsi. Kedua, Bang Jendral melakukannya terlebih dahulu, untuk memberik...
Jika diingat-ingat, rasanya lumayan sering saya mendapatkan curhatan tentang performa tim penjualan yang kurang yahud alias memble. Padahal, dari sisi jumlah tim mungkin bisa dibilang banyak yang direkrut. Namun, performa kerjanya kaya kurang greget, yang berujung pada hasil yang juga tidak optimal. Bicara tentang tim memang gampang-gampang susah. Gampang ngerekrutnya, susah membinanya, apalagi mencetaknya menjadi sosok yang performa kerjanya tinggi, baik dari sisi jumlah closing yang dihasilkan, pelayanan prima, hingga kapasitas diri untuk menjadi team leader berikutnya. Persoalan ini membawa saya untuk mencari jawabannya ke mana-mana. Mulai dari diskusi ke beberapa Team Leader, hingga mencari beberapa referensi bertema leadership & team work, baik dalam bentuk buku maupun workshop. Sehingga sampailah pada beberapa poin yang akan saya tuliskan di bawah ini. Langkah #1 : Miliki Peta Kompetensi Setiap profesi atau pun bisnis, pasti punya kompetensi atau keahlian yang dibutuhkan...